Manajemen dan Organisasi
1. Manajemen
A.
Pengertian dan Peranan Manajemen
Pengertian Manajemen dapat dikategorikan ke dalam 3
kelompok yaitu :
a.
Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen
sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan
Encyclopedia of the social
science : yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan diawasi
Gerry R. Terry : yaitu cara pencapaian tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas
manusia
Manajemen
sebagai kolektivitas yaitu : merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas/kumpulan
orang-orang → manajemen,
Penanggung jawab
hingga tercapai tujuan → manajer.
c. Manajemen sebagai ilmu (science)
dengan sebagai seni (art)
Manajemen
sebagai suatu ilmu dan seni, bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan
prinsip-prinsip manajemen.
Mary Parker
Follet → manajemen sebagi seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. "The art of getting things done through people."
Manajemen → suatu ilmu dan seni
→ keduanya tidak dapat dipisahkan.Manajemen sebagai ilmu pengetahuan → diteliti
dengan metode ilmiah yang dirumuskan dalam suatu teori untuk dihubungkan dengan
prinsip-prinsip manajemen.
Manajemen sebagai suatu seni →
untuk mencapai tujuan perlu kerja sama dengan orang lain → mengatur (managing).
Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa :
Manajemen :
Proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang telah
ditentukan.
Manajer : Orang
yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu
organisasi dalam mencapai sasarannya.
Peranan
Manajemen
Berikut ini
adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu
hubungan antara manajer dengan orang yang ada disekelilingnya, meliputi :
·
Figurehead / Pemimpin simbol : sebagai simbol
dalam acara-acara perusahaan.
·
Leader / Pemimpin : menjadi pemimpin yang
memberi motivasi pada karyawan/ bawahan
serta mengatasi permaslahan yang muncul.
·
Liaison / Penghubung : menjadi penghubung dengan
pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah
peran yang mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun
luar organisasi, meliputi :
· Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau,
mengikuti, mengumpulkan, dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik
didapat secara langsung maupun tidak langsung.
· Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi
yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
·
Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang
dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat
keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak
lain, meliputi :
· Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan
kreasi yang kreatif dan inofatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
· Disturbance Handler / Penyelesai masalah :
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
·
Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan
siapa yang menerima sumber daya serta besarnya sumber dayanya.
· Negoitator / Negoisator : Melakukan negoisasi
dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
B.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan
kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda”
(yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal. Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa
Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
C.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Berikut ini adalah fungsi manajemen:
1. Perencanaan (Planning)
Adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan, atau suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Pengorganisasian
(Organizing)
Adalah fungsi-fungsi
manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokkan
tugas-tugas kedalam departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya, serta
penyebaran sumber daya organisasi untuk mencapi suatu tujuan.
3.
Pengarahan (Directing)
Adalah suatu tidakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan material dan usaha.Atau suatu fungsi kepemimpinan
manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal
serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain-lain.
4. Pengendalian
(Controling)
Adalah fungsi manajemen
yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan
koreksi.Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai
dengan tujuan.Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki
kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai
dengan rencana.
D.
Ciri-ciri Manajer Profesional
Ø
Berkaitan dengan Hubungan antar Pribadi
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis, diperlukan untuk
menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial
b. Pemimpin
(Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan
mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong
(staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang
berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi
Ø
Berkaitan dengan Informasi
a. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf
informasi internal dan eksternal tentang organisasi
b. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari
orang luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi
c. Jurubicara
(Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar
mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi
Ø
Berkaitan dengan Pengambilan Keputusan
a. Wirausaha
(Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi
dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikkan” untuk
menimbulkan perubahan
b. Pengendali
Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan
korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting
c. Pengalokasi
Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi
segala sumber daya organisasi
d. Perunding
(Negotiator)
Mewakili organisasi pada
perundingan-perundingan utama
E. Ketrampilan Manajemen yang
Dibutuhkan
Robert L. Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan dasar yang diperlukan seorang manajer adalah:
·
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
·
Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang
persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
·
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di
atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki seorang
manajer, yaitu:
·
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa
ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
·
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap
paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang
telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap bera
da di jalur yang benar.
2. Organisasi
A. Definisi Organisasi
Menurut kamus, istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian
sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan
menempatkan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk
mencapai suatu tujuan.
Berikut
beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the
assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih (Define organization as a system of cooperative of two or more persons)
yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization
is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some
common objectives).
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Dalam lingkungan yang terus berubah kita tidak memerlukan
struktur organisasi yang memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri.Cara untuk
mengubah sruktur organisasi yang kaku menjadi struktur organisasi yang
memungkinkan untuk melakukan adaptasi adalah dengan meninggalkan seluruh model
organisasi pada abad yang silam bersama dengan semua pengandaian yang
mendasarinya.Apabila tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh
anggota organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam
organisasi tersebut, terutama pihak terdekat ddengan para pelanggan dan sumber
teknologi dalam perencanaan strategis.Perencanaan strategis harus merupakan
gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan karyawan dalam
organisasi.
King dan Clelland menyatakan bahwa misi organisasi mempunyai
peran khusus, yaitu:
- Pelayanan sebagai dasr untuk konsolidasi dengan tujuan
organisasi
- Mendorong dan memandu alokasi sumber
- Menentukan suasana internal organisasi beserta iklimnya
- Memudahkan rancangan variabel utama untuk system control
Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat
untuk pencapaian tujuan dari berbagai pihak yang berada diluar organisasi
tersebut, dan sebagai alat untuk pencapaian tujuan.Untuk itu organisasi harus
dibuat secara rasisonal, dalam arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan
ketentuan formal dan perhitungan efisiensi.
Dikaitkan dengan sifat organisasi, maka pada paradigma
mekanik, organisasi lebih menganut system tertutup (close system), dimana suatu
organisasi dilihat sebagai suatu kesatuan yang bebas dan tidak mempunyai ikatan
dengan variberl lainnya.
C. Bentuk-bentuk Organisasi
Bentuk struktur organisasi dapat dibagi menjadi 6 golongan,
yaitu:
· Organisasi Lini
Organisasi Lini atau garis adalah bentuk organisasi yang di
dalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal
antara atasan dengan bawahan.
· Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi di mana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus.
· Organisasi Lini dan Staff
Organisasi Lini dan Staff adalah suatu bentuk organisasi di
mana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk
pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer di
tempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
· Organisasi Fungsional dan Lini
Organisasi Fungsional dan Lini adalah bentuk organisasi di
mana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di
bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada
pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
· Organisasi Matrik
Organisasi Matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen
proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di
mana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari
kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadisatu untuk mengerjakan suatu proyek
yang harus diselesaikan.
· Organisasi Komite
Organisasi Komite adalah bentuk organisasi di mana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
D.
Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli,
salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam
bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1)
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin
dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas
sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain,
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2)
Prinsip Skala Hirarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas
dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas
dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3)
Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau
bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4)
Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya.Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya
hasil yang diharapkan.Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi
kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain,
dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya
lagi.
5)
Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.
6)
Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan
berbagai aktivitas atau kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan
keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas,
akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7)
Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus
dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.Rentang kendali
ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi
dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
8)
Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara
fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja,
serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9)
Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggung jawabnya kepada orang lain.
10)
Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan
tujuan organisasi.Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan
diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang
aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang
ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11)
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga
karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga
organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12)
Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya
karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi
tersebut.
E.
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Keterampilan manajemen keuangan, seperti juga dalam keluarga,
perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk
kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan
konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa
depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di
bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu
menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
F.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
1.
Faktor Intern: faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi,
pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
2.
Faktor Ekstern: faktor yang berasal dari luar
yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar